Kunjungi Website Resmi BPS Kabupaten Bungo di http://bungokab.bps.go.id/


>>UBINAN PADI SAWAH DI KABUPATEN BUNGO

Pola tanam padi sawah yang dibudidayakan petani di Kabupaten Bungo ditanam dengan sistim tanaman tunggal (monoculture) pada lahan sawah irigasi. Benih yang ditanam petani  bermacam-macam. Sebagian petani memakai varitas lokal, tidak bersertifikat yang berasal dari produksi sendiri. Sebagian lagi memakai benih varitas unggul dan varitas hibrida yang bersertifikat yang diperoleh dari produsen.
Produksi yang tinggi adalah sasaran akhir yang ingin dicapai petani dalam budidaya padi sawah. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pemupukan berimbang sesuai dosis anjuran. Dalam hal ini sebagain besar petani menggunakan pupuk tunggal seperti Urea, ZA, TSP dan KCl dan sebagian lagi memanfaatkan pupuk kandang hasil dari kotoran ternak.
Dalam masa pertumbuhannya, secara umum kebutuhan air mencukupi. Dengan pengolahan tanah yang baik, penggunaan benih unggul yang bersertifikat dan pemupukan, maka sebagian besar petani di Kabupaten Bungo sudah dapat dikatakan menerapkan sistim intensifikasi pertanian guna mendapatkan produksi yang optimal.
Produksi padi sawah adalah dalam bentuk gabah kering giling berkisar antara 3,25 – 5,62 ton/ha dengan produksi rata-rata 4,84 ton/ha, dan rata-rata jumlah rumpun pada setiap petak ubinan sebanyak 137 rumpun. Angka di atas mengalami kenaikan 3,42 % dibanding produksi tahun 2008 yang rata-rata 4,68 ton/ha.

>>>UBINAN PADI LADANG DI KABUPATEN BUNGO 

Di Kabupaten Bungo padi ladang yang ditanam adalah varitas lokal. Sebagian besar benih yang digunakan  tidak bersertifikat yang berasal dari produksi sendiri. Untuk mendapatkan hasil maksimal, sebagian petani menggunakan pupuk kandang namun masih ada petani yang belum menggunakan pupuk. Belum terlihat usaha intensifikasi pertanian dalam hal bercocok tanaman padi ladang. Produksi padi ladang adalah dalam bentuk gabah kering giling yaitu antara 2,49 – 3,14 ton/ha dengan produksi rata-rata 2,91 ton/ha, dan rata-rata jumlah rumpun pada setiap petak ubinan sebanyak 83 rumpun. Produksi tahun 2009 ini mengalami penurunan 3,96 % jika dibandingkan dengan produksi tahun 2008 ( 3,03 ton/ha ).

>>>UBINAN PALAWIJA DI KABUPATEN BUNGO
A. UBINAN JAGUNG
Jagung yang ditanam petani di Kabupaten Bungo sebagian besar menggunakan benih varitas lokal,komposit dan hibrida .Untuk mendapatkan hasil yang tinggi, pada umumnya petani menggunakan pupuk kandang. Sebagian besar petani belum menerapkan intensifikasi terhadap tanaman jagungnya. Jagung membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan memberikan hasil produksi yang baik, perlu diperhatikan drainase yang baik dan hindari tanaman tergenang air. Produksi  jagung adalah dalam bentuk biji kering  yaitu antara 4,45– 8,35 ton/ha dengan produksi rata-rata 6,52 ton/ha, dan  rata-rata jumlah batang pada setiap petak ubinan sebanyak 25 batang. Terjadi kenaikan 35,55% dibanding tahun 2008 yang berproduksi rata-rata 4,81 ton/ha.

C. UBINAN KACANG TANAH 
Kacang tanah yang ditanam petani di Kabupaten Bungo adalah varitas lokal yang merupakan benih tidak bersertifikat dan berasal dari produksi sendiri. Untuk mendapatkan produksi yang  maksimum,petani menggunakan pupuk organik / pupuk kandang. Petani belum menerapkan intensifikasi dalam hal bercocok tanam kacang tanah. Produksi kacang tanah adalah dalam bentuk biji kering  yaitu antara 1,09 – 1,18 ton/ha dengan produksi rata-rata 1,12 ton/ha, dan rata-rata jumlah batang pada setiap petak ubinan sebanyak 83 batang. Terjadi penurunan sebesar 23,29 % dibanding tahun 2008 yang berproduksi rata-rata sebesar 1,46  ton/ha.

D. UBINAN UBI KAYU
Ubi kayu yang ditanam petani di Kabupaten Bungo bahan perbanyakan tanamannya diambil dari stek batang  hasil penanaman periode sebelumnya yang hasil produksinya dianggap baik.Agar hasil yang dicapai cukup tinggi petani menggunakan pupuk organik. Pupuk organik diberikan bersamaan dengan pengolahan  tanah. Tujuan utama pemberian pupuk ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah. Dilihat dari pola bercocok tanam,  petani belum menerapkan intensifikasi terhadap tanaman ubi kayunya. Produksi ubi kayu adalah dalam bentuk ubi basah berkisar antara 12,8 - 13,45 ton/ha dengan rata- rata produksi 13,12 ton/ha, dan  rata-rata jumlah batang pada setiap petak ubinan sebanyak 14 batang. Produksi ini naik 13,79 % jika dibandingkan dengan tahun 2008 (11,53 ton/ha).




0 Response to "Ubinan Padi dan Palawija Kabupaten Bungo 2009"

Posting Komentar

Bungo Dalam Angka

Followers

Tag Cloud

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani Distributed by SC Community

Entri Populer

Statistik pengunjung

Info BPS Bungo

Pengunjung Online


visitors map